Sabtu, 22 Juni 2013

Nisfu Sya'ban

Nisfu Sya’ban berasal dari kata Nisfu
(bahasa Arab) yang berarti separuh
atau pertengahan, Sya’ ban adalah
nama bulan ke-8 dalam kalender
Islam. Dengan demikian nisfu sya’ban
berarti pertengahan bulan Sya’ban.
Pada malam ini biasanya diisi dengan
pembacaan Surat Yaasiin tiga kali
berjamaah dengan niat semoga diberi
umur panjang, diberi rizki yang
banyak dan barokah, serta ditetapkan
imannya. Setelah pembacaan Surat
Yaasiin biasanya diteruskan dengan
shalat Awwabin atau shalat tasbih.
Setelah itu biasanya dilanjutkan
dengan ceramah agama atau
langsung makan-makan.
Peringatan Nisfu Sya’ban tidak hanya
dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar
sebagai yayasan pendidikan tertua di
Mesir bahkan di seluruh dunia selalu
memperingati malam yang sangat
mulia ini. Hal ini karena diyakini pada
malam tersebut Allah akan
memberikan keputusan tentang nasib
seseorang selama setahun ke depan.
Keutamaan malam nisfu Sya’ban
diterangkan secara jelas dalam kitab
Ihya’ Ulumuddin karangan Imam Al-
Ghazali .
Perlu diketahui, orang yang pertama
kali menghidupkan shalat Alfiyah ini
pada malam Nishfu Sya’ban adalah
seseorang yang dikenal dengan Babin
Abul Hamroo’. Dia tinggal di Baitul
Maqdis pada tahun 448 H. Dia
memiliki bacaan Qur’an yang bagus.
Suatu saat di malam Nishfu Sya’ban
dia melaksanakan shalat di Masjidil
Aqsho. Kemudian ketika itu ikut pula
di belakangnya seorang pria.
Kemudian datang lagi tiga atau empat
orang bermakmum di belakangnya.
Lalu akhirnya jama’ah yang ikut di
belakangnya bertambah banyak.
Ketika datang tahun berikutnya,
semakin banyak yang shalat
bersamanya pada malam Nishfu
Sya’ban. Kemudian amalan yang dia
lakukan tersebarlah di Masjidil Aqsho
dan di rumah-rumah kaum muslimin,
sehingga shalat tersebut seakan-akan
menjadi sunnah Nabi. (Al Bida’ Al
Hawliyah, 299)
Lalu kenapa shalat ini dinamakan
shalat Alfiyah? Alfiyah berarti 1000.
Shalat ini dinamakan demikian.
karena di dalam shalat tersebut
dibacakan surat Al Ikhlas sebanyak
1000 kali. Shalat tersebut berjumlah
100 raka’at dan setiap raka’at
dibacakan surat Al Ikhlas sebanyak 10
kali. Jadi total surat Al Ikhlas yang
dibaca adalah 1000 kali. Oleh karena
itu, dinamakanlah shalat alfiyah”
Catatan:
1).Ritual Nishfu Sya’ban terjadi
hampir 5 abad setelah Nabi Wafat.
Maka jelas tdk ada Sunnahnya dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
2).Yg pertama kali mengadakan Ritual
Nishfu Sya’ban org yg bernama :
Babin Abul Hamro ini, bukanlah
seorang Ulama apalagi Ulama
Mu’tabar (yg dikenal, diakui dan
diikuti) keilmuannya, ttapi hanyalah
seorng ahli baca Al Qur’an.
3).Ulama Ulama yg Mu’tabar :
Imam ibnu Jauzi, An Nawawi, Ibnu
Taimiyah, Ibnu Rajab, Ibnu Katsir,
Ibnu Hajar dll telah mengingkari dan
membid’ahkan Ritual Nishfu Sya’ban
yg memenuhi Kitab2 mrk.
4). Jadi menghidupkan malam nisfu
sya’ban dengan ibadah ( do’a,
membaca yaasin, kumpul-kumpul
dengan do’a barokah untuk air dsb.)
bukan sunnah Nabi Muhammad
Shallallahu tetapi amalan Pelaku
Bid’ah yg dilestarikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar